Konektivitas antar suatu daerah dan/maupun wilayah dalam negeri dengan luar negeri akan mempercepat pertumbuhan ekonomi, konektivitas transportasi udara di Banyumas Raya akan mempercepat perhubungan dan menciptakan kelancaran ditingkat nasional. Moda transportasi di Banyumas Raya di rasa lengkap, dan sesuai dengan penataanya, pelabuan laut ada Cilacap, Pelabuhan Tanjung Inang yang merupakan pelabuhan Samudra, di Cilacap juga terdapat Banadara kelas 3 yang dikelola oleh UPT Ditjen Hubud, Bandara Tunggul Wulung, adapun penerbangan menggunakan maskapai Susi Air, rute Cilacap-Jakarta, jadwal dan tiket di susiair.com, di Kabupaten Banyumas tepatnya di teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan, terdapat terminal tipe A, aktif 24 jam, dan juga dilintasi Kereta Api, dan memiliki Stasiun yang besar, Stasiun Purwokerto. Nahh, Purwokerto yang menjadi Pusat Kota Banyumas akan dihiasi oleh gedung-gedung bertingkat, dan sudah terasa sekali perkembangan/kemajuan yang pesat di Kota Banyumas
Adanya konektivitas udara di Banyumas raya, tepatnya berada di Desa Wirasaba, Bukateja, Purbalingga akan mempengaruhi kehidupan dan aktivitas disekitarnya, pasalnya akan menciptakan perhubungan dan kelancaran di tingkat nasional. Pembangunan Lanud Wirasaba rumor awalnya akan dibiayai secara patungan oleh Pemkab Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo dan Kebumen, namun setelah pemerintah pusat menjamin seluruh anggaran pembangunan, maka rencana tersebut dibatalkan, bandar udara(bandara) ini pembangunannya tidak lagi menggunakan dana APBN melainkan BUMN yakni PT Angkasa Pura, dikutip dari Radarmas(radarbanyumas.co.id). Sinyal positif inipun sudah disetujui oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang merupakan suami dari Siti Atiqoh Supriyanti dan dan berasal dari Purbalingga, tinggal menunggu Peraturan Presiden(Perpres). Bandara wirasaba di bangun jaman Belanda 1938 Bupati Purbalingga sudah/sejak tahun 2007 menggagas tentang Bandara Wirasaba yang akan komersilkan, dan berubah nama Bandara Soedirman. Usulan nama bandara ini sempat mengalami perdebatan, dari Bandara Soedirman atau bandara Soewarno, pemilihan merujuk ke Bandara Soedirman, dengan pertimbangan berbagai alasan. Nama Banadara/ Lanud Wirasaba pun tergantikan oleh Bandara Soedirman, yang direncanakan akan di bangun mulai tahun 2017 dan selesai 2019, hal ini disambut baik oleh beberapa kalangan. Pembangunan Bandara Soedirman dimungkinkan/akan turun pesawat dengan awak sekelas Garuda Indonesia, owhh yaa Direktur Utama Garuda Indonesia, 2014 - , dari Banyumas, Muhammad Arif Wibowo (19 September 1966), merupakan lulusan dari Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember, sebelumnya Arif juga menjadi Dirut Citilink.
Mengingat sejarah nama Wirasaba, merupakan Bupati Banyumas pertama, Raden Joko Kaiman, dan di dianugrahi gelar Adipati Warga Utama II oleh sultan Pajang Adiwijaya, dan Wirasaba di bagi menjadi empat wilayah: Sultan Pajang akhirnya Wirasaba dibagi menjadi empat yaitu, dikutip dari Heritage Banyumas (banjoemas.com);
1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.
1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.
Kota Satria