INI ALASAN KENAPA MAS GANJAR PRANOWO FASIH BAHASA NGAPAK

Purwokerto Student


Gubernur Jawa Tengah(Jateng) H. Ganjar Pranowo, SH yang kerap dipanggil Mas Ganjar merupakan sosok diyakini akan membawa perubahan di daerah Jateng, pasalnya sosok Mas Ganjar dengan kepemimpinanya yang tegas dan/dengan sepak terjangnya, pengalaman di Lembaga Negara (Anggota MPR/DPR RI 2004-2014), dll sangat dibutuhkan Jateng terkini. Mungkin sosok inilah yang akan membawa/menghantarkan jateng sejahtera, pembangunan mulai dari infrastruktur jalan, dll di penjuru Jateng terus dilakukan untuk menunjang/peningkatan perekonomian di Jateng. 

Mas Ganjar melakukan kunjungan kerja maupun melihat keluhan, aspirasi dari masyarakat jateng dengan acara road show,  contoh, road show ke Wonosobo dan Banjarnegara 23-24 Maret 2016, di Banyumas Kunjungan kerja Maret 2015. Memang Mas Ganjar bukan hanya saja melakukan kunjungan kerja, bahkan melakukan berbagi pengalaman, menginspirasi mahasiswa, melalui kuliah, Gubernur mengajar, contoh: dilakukan Kuliah Umum di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Banyumas. Mas Ganjar dalam kuliah umum di Unsoed juga mengajak/program untuk nguri-nguri budaya, menggunakan bahasa Jawa, nahh uniknya lagi saat itu Mas Ganjar bilang"Nganggo Basa Jawa Banyumasan yaa olih, mung kepriwe maning, ora ngapak ora kepenak mbok"(Logat Banyumasan), kann langsung gerr. Youtube: Upload Dendy Ganda.

Basa Banyumasan atau yang lebih dikenal diluar Banyumas itu Bahasa Ngapak, memang sangat/syarat akan keunikan tersendiri, lagi-lagi Mas Ganjar mengeluarkan celoteh banyumasan saat pesta rakyat Jawa Tengah di Gor Satria untuk memperingati HUT Jateng ke 65. Basa Banyumasan memang di Pakai bukan di daerah Banyumas Saja dan diyakini basa Banyumasan berpusat di karesidenan Banyumas (Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga) dan Kebumen, memang secara geografis kebumen masuknya kedu, tetapi secara budaya ikut Banyumas. Bergeser ke timur Kebumen yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Purworejo, sebagian masyarakat di Purworejo memang masih menggunakan basa banyumasan, dan sebagian menggunakan dialek Yogyakarta, uniknya di Purworejo ada kolaborasi antara basa banyumasan dan wetananan(yogyakarta), contoh: pengucapan Saya menggunakan Inyong, dan masih banyak lainnya, tapi tidak logat banyumas. Hal serupa banyak dijumpai di daerah laih, kolaborasi Banyumasan dengan Yogyakarta, contoh: Wonosobo, Temanggung, Kendal, dll.

Baca Juga:
Sejak kecil Mas Ganjar sekolah di Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, mulai dari SDN 1 Kutuoarjo(Lulus 1981), SMPN 1 Kutoarjo(Lulus 1984)(masganjar.id). Kebanyakan masyarakat Kutoarjo memang masih/banyak ngapak, tapi sedikit tidak ngapak, mengingat kutoarjo dekat dengan kebumen yang akan kental dengan ngapaknya, hal tersebut berpengaruh pada pola dialek Mas Ganjar, bisa dibilang sudah punya lidah banyumasan, ditambah lagi istri Mas Ganjar dari Purbalingga, Siti Atiqoh Supriyanti, secara sadar ataupun tidak dimungkin akan ada pengaruhnya terhadap pengfasihan basa banyumasan, mungkin itu bisa dijadikan alasan kenapa Ganjar Pranowo fasih menggunakan basa Banyumasan/Ngapak.

Orang Banyumasan/ngapak identik dengan/ikon Bawor, dengan karakternya Cablaka/Blakasuta, bicara apa adanya, transparan, tegas. Melihat kepemimpinan Mas Ganjar sekarang mirip sekali dengan karakter Bawor, apa ini perasaanku saja, atau, ? boleh beda yaa. Selain itu Mas Ganjar juga disela/penyampaian kepada masyarakat ada guyon(Dagelan), bahkan di Banyumas, dagelan merupakan salah satu akar tradisi yang menjadi bagian dari karakter/watak wong Banyumas, bukan sekadar guyonan, tetapi di dalamnya terkandung wacana kritis, pendidikan moral, dan nilai-nilai kearifan lokal,
Kota Satria

0 Response to "INI ALASAN KENAPA MAS GANJAR PRANOWO FASIH BAHASA NGAPAK"

Posting Komentar