27 Juli 2016 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai Bapak baru, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan kabinet kerja menunjuk Prof. Muhadjir Effendy menggantikan Bapak Anies, Prof. Muhadjir merupakan Mantan Rektor kelima Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Muhadjir lahir di Madiun, 29 Juli 1956 dan Ayahnya juga seorang guru madrasah yang aktif berorganisasi, selain itu Muhadjir merupakan Guru Besar Sosiologi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi pendidikan, penelitian dan pengembangan, dan kebudayaan. Nahh, Pada 2008, Muhadjir berhasil menyelesaikan pendidikan strata tiga bidang sosiologi militer di Program Doktor Universitas Airlangga.
Untuk meningkatkan kapabilitas SDM di bidang pendidikan, Muhadjir akan meningkatkan fungsi-fungsi di program yang sebelumnya telah dijalankan oleh kementerian, program pemberian insentif untuk guru-guru, dan program untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme, selain SDM pendidikan Muhadjir akan mempelajari perekrutan tenaga pengajar kontrak maupun honorer. Mengenai sistem kurikulum pendidikan di Indonesia yang kerap berganti di/setiap semester dan per tahunnya karena adanya evaluasi yang dilakukan oleh kementerian terkait implementasi kurikulum tersebut.
Baca Juga:
Baca Juga:
Ini kutipan/pesan pertama Muhadjir Effendy sebagai Mendikbud baru. “Guru adalah kunci kesuksesan pendidikan generasi penerus. Karena itu guru harus benar-benar cakap, kompeten dan profesional dalam melaksanakan tugas mendidiknya“, nahh diperlukan guru datang dari kelompok warga bangsa yang cerdas, punya idealisme, berpandangan luas, dan dedikasi yang tinggi.
Solusi terbaik tentang pemerataan (guru) yang menjadi perkara klasik semoga cepat terselesaikan, Muhadjir Effendy berharap guru dan PGRI di Hari Guru Nasional (HGN) 2016 bisa terus meningkatkan mutu tenaga pendidik, PGRI sebagai wadah para guru ditakdirkan membantu/menyumbangkan pikiran-pikiran yang berkemajuan untuk pendidikan Indonesia. Nahh di HGN(2016), ini pesan Muhadjir Effendy "Tidak ada satupun orang sukses didunia ini yang lepas dari sentuhan guru, guru rela menjadikan muridnya menjadi orang sukses, bahkan ikhlas menjadikannya lebih sukses daripada anaknya sendiri"
Nahh ini sosok daftar nama/yang pernah menjabat menjadi Menteri Pendidikan dan kebudayaan Indonesia, Memdikbud:
- Ki Hadjar Dewantara, Presidensial, (19 Agustus 1945 - 14 November 1945) bernama Menteri Pengajaran
- Todung Sutan Gunung Mulia, Sjahrir I, (14 November 1945 - 12 Maret 1946)
- Muhammad Sjafei, Sjahrir II ,(12 Maret 1946 - 2 Oktober 1946)
- Mr. R. Soewandi, Sjahrir III (2 Oktober 1946 - 27 Juni 1947)
- Ali Sastroamidjojo, Amir Sjarifuddin I (3 Juli 1947 - 11 November 1947), Amir Sjarifuddin II (11 November 1947 - 29 Januari 1948), Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949) bernama Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan
- Teuku Mohammad Hasan, Darurat (9 Desember 1948 13 Juli 1949)
- Sarmidi Mangunsarkoro Hatta II ( 4 Agustus 1949 20 Desember 1949)
- Abu Hanifah, RIS (20 Desember 1949 - 6 September 1950)
- Sarmidi Mangunsarkoro, Susanto (20 Desember 1949 - 21 Januari 1950), Halim (21 Januari 1950 - 6 September 1950)
- Bahder Djohan, Natsir (6 September 1950 - 20 Maret 1951)
- Wongsonegoro, Sukiman-Suwirjo (27 April 1951 - 3 April 1952)
- Bahder Djohan , Wilopo (3 April 1952 - 30 Juli 1953),
- Mohammad Yamin, Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955)
- Soewandi Notokoesoemo, Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956) bernama Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan
- Sarino Mangunpranoto, Ali Sastroamidjojo II (24 Maret 1956 -14 Maret 1957), bernama Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan
- Prijono, Djuanda (9 April 1957 - 10 Juli 1959), Kerja I (10 Juli 1959 - 18 Februari 1960) bernama Menteri Muda Pendidikan, dan Kebudayaan, Kerja II (18 Februari 1960 - 6 Maret 1962) bernama Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan, Kerja III (6 Maret 1962 - 13 Desember 1963), Kerja IV (13 Desember 1963 - 27 Agustus 1964), Kabinet Dwikora I (27 Agustus 1964 - 28 Maret 1966)
- Sarino Mangunpranoto, Dwikora II (28 Maret 1966 - 25 Juli 1966), Kabinet Ampera I (25 Juli 1966 - 11 Oktober 1967)
- Sanusi Hardjadinata, Kabinet Ampera II (11 Oktober 1967 - 6 Juni 1968)
- Mashuri Saleh, Pembangunan I (6 Juni 1968 - 28 Maret 1973)
- Sumantri Brodjonegoro, Pembangunan II (28 Maret 1973 - 18 Desember 1973)
- Syarief Thayeb, Pembangunan II(22 Januari 1974 29 - Maret 1978)
- Daoed Joesoef, Pembangunan III (29 Maret 1978 - 19 Maret 1983)
- Nugroho Notosusanto, Pembangunan IV (19 Maret 1983 - 3 Juni 1985, 30 Juli 1985 - 21 Maret 1988)
- Fuad Hassan, Pembangunan V (21 Maret 1988 - 17 Maret 1993)
- Wardiman Djojonegoro, Pembangunan VI (17 Maret 1993 - 16 Maret 1998)
- Wiranto Arismunandar, Pembangunan VII (16 Maret 1998 - 21 Mei 1998)
- Juwono Soedarsono, Reformasi Pembangunan (23 Mei 1998 - 20 Oktober 1999)
- Yahya Muhaimin, Persatuan Nasional (23 Oktober - 1999 22 Juli 2001) bernama Menteri Pendidikan Nasional
- Abdul Malik Fadjar, Gotong Royong (10 Agustus 2001 - 20 Oktober 2004)
- Bambang Sudibyo, Indonesia Bersatu (21 Oktober 2004 - 20 Oktober 2009)
- Mohammad Nuh Indonesia, Bersatu II (22 Oktober 2009 - 20 Oktober 2014) Sejak tanggal 19 Oktober 2011 berganti nama menjadi Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan
- Anies Baswedan, Kerja (27 Oktober 2014 - 27 Juli 2016) Terjadi perombakan organisasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisahkan, dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
- Muhadjir Effendy, Kerja (27 Juli 2016 - Petahana)
Sumber: wikipedia
Itu daftar = Nama, Kabinet (dari sampai) Keterangan. Maju terus dunia Pendidikan Indonesia.
Selamat HUT PGRI 71, November 2016
Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya
Selamat HUT PGRI 71, November 2016
Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya
Kota Satria