PAUD INI BOYONG JUARA, FESTIVAL DONGENG - TBM BANYUMAS

Purwokerto Student
Hari Dongeng Nasional yang diperingati tiap tahunnya, 28 November, tahun 2016 merupakan tahun kedua setelah dideklarasikan oleh Sejumlah pendongeng dan perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), 28 November 2015.

Memilih 28 November sebagai tanggal/Hari Dongeng Nasional merujuk pada kelahiran Drs Suyadi atau yang lebih/kerap dikenal dengan nama Pak Raden. Mengenali sosok Suyadi/Pak Raden (lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932) dan meninggal di Jakarta, 30 Oktober 2015 pada umur 82 tahun, dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, beliau merupakan pencipta Si Unyil, sebuah film seri televisi Indonesia. Nahh, Suyadi menciptakan Si Unyil agar terdapat acara mendidik untuk anak-anak Indonesia pada tahun 1980-an. Kemudian, Unyil diformat ulang untuk sesuai dengan era tahun 2000-an, sehingga tetap dapat digemari anak-anak Indonesia. Hasil dari format ulang acara Si Unyil adalah Laptop Si Unyil.(wikipedia). Pak Raden punya kemampuan yaitu ahli mendongeng sambil menggambar, kemampuannya tersebut sangat langka di Indonesia, bahkan Pak Raden/Drs. Suryadi mendapat penghargaan Ganesa Widya Jasa Utama dari ITB. Penghargaan tersebut diberikan kepada orang-orang yang aktif mengembangkan ilmu dan pengetahuan. Melihat itu untuk mengenang dan memeringati, maka disepakati bahwa Hari Dongen Nasional pada 28 November.

Sosok  kumis hitam tebal, blangkon, beskap dan tongkat yang menjadi ciri khas Pak Raden pada acara Si Unyil yang disiarkan setiap minggu di Televisi Republik Indonesia(TVRI)(Tayang pertama kali di (TVRI) pada 5 April 1981) sontak menjadi perhatian anak pada jamannya dan di era 21 disinyalir kalah populer oleh kartun Jepang, suara pas dengan perwatakan Pak Raden yang antagonis, sosok yang tampil harus kontroversial, Lebih tepatnya kontradiktif, Pak Raden dimusuhi anak-anak karena pelit. Pak Raden menjadi sahabat anak-anak dengan mendongeng ke sana-ke mari, dan menulis buku cerita anak 

Baca Juga:
Melihat keluarga Pak Raden, Ayahnya seorang patih di zaman Belanda, meski keluarganya berada, mainan yang disukai Suyadi kecil hanya pensil warna yang dipakaimya untuk corat-coret. Bakatnya pada dunia seni rupa sudah muncul sejak kecil. Selain jago menggambar, ia juga gemar membentuk sesuatu dari tanah liat atau lilin. Biasanya ia membayangkan diri memainkan ciptaannya itu sambil menembang. Nasib membawanya kuliah jurusan Seni Rupa ITB (1952-1960) hingga sarjana, dan meneruskan pendidikannya belajar Animasi di Prancis(1961 - 1965). Nasib kurang keberuntungan dirasa Pak Raden, sebab hak cipta dan royalti dari karakter dan film Si Unyil tak didapatkannya sampai pada April 2014.

Nahh, Minggu 27 November 2016, diadakan acara Festival Dongeng Banyumas, tepatnya di timur Lapangan Desa Kalisalak Kebasen, dalam perlombaan ini PAUD AL Barokah Kaliwedi juara 1 pada mewarnai (Anindita Keisha Zahra) dan literasi (Fara). Pengajar/Guru PAUD ini (Keysha) ke panggung untuk menerima piala dan sertivikat, kebanggan tersendiri, karena ini merupakan kesuksesan yang didapatkan oleh para pengajar dan dukungan dari siswa paud yang/dengan giat dalam pembelajaran. Paud Albarokah yang akan segera menempati gedung baru, area Balai Desa Kaliwedi, dalam waktu dekat, pasalnya atap/genteng gedung belum dipasang.

Taman Bacaan Masyarakat(TBM) Banyumas dalam mendapatkan/proses dana hibah dari pemerintah dinilai terlalu rumit, saat ini di Kabupaten Banyumas memiliki 40 Kelompok Belajar Usaha(KBU) dan 77 Taman Bacaan Masyarakat(TBM). Awalnya TBM didirikan bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang telah “melek aksara” agar tidak “buta aksara” kembali dengan memanfaatkan TBM sebagai sarana dalam memenuhi kebutuhan akan bahan bacaan yang memadai, bukan hanya sebagai sarana dalam rangka penuntasan buta aksara di Indonesia, kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan, tempat meminjam, dan menemukan informasi yang murah, layak, dan nyaman adalah salah satu alasan kenapa TBM didirikan,meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat. (bindikmas.kemdikbud.go.id/)
Kota Satria

0 Response to "PAUD INI BOYONG JUARA, FESTIVAL DONGENG - TBM BANYUMAS"

Posting Komentar